Cara Menulis Kutipan

Menurut Wikipedia, kutipan adalah pengulangan sebuah frasa sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika frasa yang dikutip terkenal atau terkait langsung dengan sumber asli yang dikutip dan ditandai dengan tanda kutip.

Jadi, kutipan adalah pinjaman kalimat, pendapat, ide, atau gagasan dari sumber tertentu untuk mengilustrasikan atau memperkuat argumen dalam karya tulisan sendiri. Penggunaan kutipan juga bertujuan untuk meningkatkan penjelasan karya ilmiah dengan menyesuaikan topik bahasan, baik di dalam teks maupun di dalam catatan kaki.

Fungsi Kutipan

– Untuk memperkuat gagasan yang ditulis dalam karya ilmiah dan mendukung fakta-fakta yang relevan.

– Untuk mencegah plagiarisme.

– Merupakan landasan teori untuk menjelaskan suatu uraian atau sebagai bukti yang mendukung suatu argumen.

– Memberikan penjelasan lebih lanjut.

Bagaimana Cara Mengutip Sumber Kutipan

1. Kutip Satu Penulis Dan Satu Sumber

Ada 4 cara menulis kutipan yang berbeda dari satu nama pengarang/penulis sumber kutipan, yaitu:

– Syandri (2008), mengatakan “…”

– Djuraid (2007:19), mengatakan “…”

– (Syandri, 2008), mengatakan “…”

– (Djuraid, 2007:19), mengatakan “…”

2. Kutipan Dari Dua Penulis Sumber Kutipan

Cara menulis kutipan dari dua penulis/pengarang sumber yaitu dengan menambahkan kata dan di antara nama kedua penulis sumber kutipan. Selebihnya ikuti petunjuk yang ada.

Contoh:

Hardjowigeno dan Widiatmaka (2007), mengatakan “Nilai panjang dan kemiringan lereng (LS) ditetapkan berdasarkan ..”

3. Mengutip Karya-Karya Yang Sudah Dikutip Sebelumnya

Contoh bagaimana menyatakan bahwa ada penulis lain yang mengikuti kutipan ini.

Contoh:

“PLTA Singkarak berkapasitas 175 MW…” (Aflizar, 2008, dalam BPDAS Agam Kuantan, 2012)

4. Mengutip Berbagai Sumber

Cara memisahkan dua sumber atau banyak sumber menggunakan tanda titik koma (;) dan mengurutkannya menurut abjad untuk menggabungkan dua sumber atau banyak sumber yang berbeda ke dalam satu kalimat.

Contoh:

“Uang merupakan sesuatu yang lazim dipakai dalam bertransaksi atau alat penukar…” (A.C Pigou, 1949; Georg Simme, 1990).

Beberapa Jenis kutipan

Kutipan Langsung

Kutipan langsung menggunakan teks yang sama persis atau menyalinnya secara kata demi kata dari sumber teks asli tanpa melakukan perubahan penulisan lainnya dan mencatumkan penulisan sumber kutipan di awal atau akhir kalimat.

Jenis-jenis kutipan langsung:

A. Kutipan Langsung Pendek

Kutipan langsung pendek adalah jenis kutipan yang terdiri dari tiga baris atau kurang dari baris ketikan, cara penulisannya adalah :

a. Kutipan harus diketik dengan cara yang sama seperti teks.

b. Jarak antara baris kutipan adalah dua spasi.

c. Menggunakan tanda petik di awal dan akhir (“…”).

d. Informasi sumber diberikan setelah kutipan dibuat dalam bentuk nama penulis/pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman sumber. Nama penulis harus ditulis di luar tanda kurung jika sumber dinyatakan di awal kalimat. Nama penulis harus diapit tanda kurung dengan tahun dan nomor halaman jika ditulis di bagian akhir.

Contoh:

“Dalam membuat sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi pustaka merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebenaran data yang ingin diteliti” (Agung Hermanto, 2009: 15-16).

Atau

Siswanto (1990:20) mengatakan, “keputusan ilmiah merupakan sebuah kemungkinan atau probabilitas, sehingga bukan suatu kebenaran yang mutlak”.

B. Kutipan Langsung Panjang

Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang panjangnya lebih dari empat baris (empat spasi), cara penulisannya adalah :

a. Kutipan yang berbaris harus dipisahkan dengan spasi.

b. Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri, sesuai dengan paragraf penulis atau teks yang dikutip. Jika memulai paragraf baru, maka baris pertama kutipan ditempatkan lagi setelah 5-7 ketukan.

c. Jarak antara kutipan dan teks adalah 2,5 spasi.

d. Jika kutipan tidak memerlukan beberapa kalimat dari sumbernya, pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.

e. Di akhir kutipan diberi sumber kutipan.

Kutipan langsung panjang digunakan untuk mengilustrasikan ide atau menyajikan data sebagai informasi. Pengunaan titik-titik sepanjang satu baris menunjukkan bahwa hilangnya suatu kalimat. Penggunaan adanya titik sebanyak tiga berarti menunjukkan bahwa tidak ada kata. Penggunaan (sic!) menunjukkan bahwa adanya kesalahan dalam kalimat.

Contoh:

“Suatu pikiran yang telah tersebar dengan luas sekali orang banyak menggambarkan buku-buku sebagai benda tak berjiwa, tidak effektif (sic!), serba damai yang pada tempatnya sekali berada dalam kelindungan-kelindungan sejuk dan ketenangan akademis dari universitas-universitas dan tempat…” (Sani, 1959: 7).

Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah salah satu jenis kutipan yang mengambil pokok pikiran atau inti sari dari sumber yang dikutip untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh penguntip.

Berikut ini adalah cara pembuatannya :

– Kutipan diintegrasikan dengan teks.

– Jarak antara baris kutipan adalah spasi ganda. Jika penulisan kutipan lebih dari 4 baris maka jarak spasinya adalah 2,5. Jarak antar kutipan adalah satu spasi dan tidak boleh dimiringkan.

– Penggunaan tanda kutip merupakan pilihan, dapat dipakai atau tidak. Selain itu, kutipan harus disertakan sumber dengan format nama penulis (Tahun penerbitan:Nomor halaman buku).

– Jika panjang kutipan kurang dari empat baris maka kutipan harus dibuat dalam satu paragraf. Kemudian dapat menggunakan tanda petik (“…”) untuk memisahkan kutipan dari teks. Jarak teksnya adalah 2 spasi dan menyertakan identitas penulis/pengarang.

– Kutipan tidak langsung tidak menggunakan tanda petik dan diakhiri dengan angka/nomor kutipan.

Berikut adalah dua pilihan ketika menulis kutipan tidak langsung:

1. Melakukan Parafrase Dari Kutipan Tersebut

Parafrase adalah metode untuk menulis ulang atau mengganti struktur beberapa frasa, kalimat, atau paragraf tanpa mengubah isi atau makna kutipan.

Contoh:

Michelle Doe (2016: 27) berpendapat bahwa kecerdasan buatan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat entitas ilmiah yang berfungsi untuk memproses data eksternal secara cepat dan akurat.

2. Merangkum Poin-Poin Penting Dan Menarik Kesimpulan Dari Kutipan Tersebut

Merangkum adalah proses untuk mengambil poin-poin penting atau inti dari sebuah teks maupun percakapan dan menghilangkan point-point yang dianggap kurang penting tanpa mempengaruhi apapun kepada inti dari informasi tersebut.

Contoh:

“Hormon leptin yaitu hormon yang mengontrol nafsu makan akan berkurang sehingga membuat nafsu makan meningkat.” (Haryono, 2003:78)

Post Tags :

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *