Cara Membuat Catatan Kaki

Menurut KBBI, catatan kaki adalah keterangan yang muncul di margin bawah halaman buku (biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna untuk menambahkan referensi dalam teks utama).

Catatan kaki adalah bentuk informasi dan tulisan pada teks karangan yang direferensikan pada halaman yang sama. Biasanya, catatan kaki ditemukan di bagian bawah halaman, juga dikenal sebagai kaki halaman. Catatan kaki ditulis dalam bentuk angka dan dalam bentuk tanda bintang (*) atau tanda aterik.

Beberapa Cara Membuat Catatan Kaki

– Perhatikan urutan penulisannya, yang terdiri dari nama penulis, judul, nama penerbit, kota penerbit, tahun terbit dan nomor halaman.

– Gunakan nama lengkap penulis, tidak terbalik dan tidak disertai dengan gelar di belakangnya.

– Gunakan huruf tebal, miring, bergaris bawah, atau huruf besar untuk judul.

– Pisahkan setiap bagian dari catatan kaki dengan tanda koma (,).

– Sisihkan ruang yang cukup di bagian bawah halaman dengan memberikan margin tidak kurang dari 3 cm.

– Setelah nomor penunjukan, ketikkan setengah spasi ke bawah dan mulailah menulis baris pertama catatan kaki.

– Jarak antar baris catatan kaki diberi spasi rapat.

– Jarak di antara catatan kaki adalah spasi dua.

– Setiap catatan kaki dimulai dengan baris kedua dari margin kiri.

Beberapa Unsur Catatan Kaki Yang Harus Diperhatikan

– Nama penulis atau pengarang (editor dan penerjemah).

– Judul tulisan (buku atau karangan).

– Informasi yang terkait dengan terbit seperti jilid, nomor cetakan, kota penerbit dan tahun penerbitan.

– Nomor halaman di mana referensi ditemukan.

Fungsi Dari Catatan Kaki

– Memberikan hubungan yang jelas antara catatan kaki dan teks.

– Memberikan penjelasan mengenai komentar penulis pada bagian yang berisi informasi yang dianggap penting namun tidak dapat disampaikan secara lengkap karena akan mengganggu alur teks.

– Memberikan informasi tentang poin-poin yang disampaikan dalam karangan ilmiah di halaman tersebut.

– Menunjukkan sumber lain yang membahas topik yang sama.

Kata-kata seperti “bandingkan”, “lihat”, dan sebagainya sering digunakan dalam catatan kaki ini. Penggunaan kata-kata tersebut perlu konsisten dan benar.

Tujuan Penggunaan Catatan Kaki :

– Untuk memberikan informasi ringkas tentang apa yang tertulis di halaman.

– Untuk menyusun bukti pendukung / pembuktian data.

– Untuk mengakui penulis atau mengapresiasi pengarang/penulis.

– Untuk memberikan referensi atau bahan rujukan.

– Untuk memberikan informasi lebih lanjut.

Jenis Catatan Kaki

– Catatan kaki lengkap adalah catatan kaki yang ditulis secara lengkap dari nama pengarang/penulis, judul buku, nomor seri (jika ada), nomor cetakan, nama penerbit, tahun terbit, dan nomor halaman.

– Catatan kaki singkat adalah catatan kaki yang memiliki jumlah unsur yang terbatas.

Cara Membuat Catatan Kaki

Sumber dari jurnal

Informasi kutipan harus diawali dengan nomor kutipan penulis, nama pengarang, judul artikel (harus tulisan miring), volume, nama jurnal, tahun terbit, dan nomor halaman.

Contoh:

George Makdisi, “The Hanbali School and Sufism“, Humaniora Islamica, 2 (Januari, 1974), hlm. 61.

Sumber dari buku

Diawali dengan nama depan dan belakang penulis / pengarang, judul buku (harus tulisan miring), edisi buku (kota terbit, nama penerbit, tahun) dan nomor halaman yang dikutip.

Contoh:

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 57

Sumber dari internet

Contoh sumber kutipan dari internet hanya disebutkan secara singkat mengenai sumber referensi dari internet serta tanggal pengambilannya.

Contoh:

http://doelmith.wordpress.com/2008/10/09/sejarah-pemikiran-dan-peradaban-ekonomi-islam (Diakses, 13 Juli 2010).

Sumber dari skripsi

Urutan catatan kaki yang menggunakan sumber kutipan dari skripsi adalah nomor kutipan, nama penulis, nomor kutipan, “judul skripsi (harus tulisan miring)” (Kota terbit: Penerbit, tahun terbit), dan nomor halaman sumber kutipan.

Contoh:

Mursyid Raman, Skripsi: Perkembangan Struktur Ekonomi Menengah kbawah setelah mempelajari Kecakapan Tenologi Informasi, (Yogyakarta: UG, 2005), Hal.85.

Post Tags :

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *